Sabtu, 01 September 2012

Fana

Tetesan peluh hilang, jatuh
Gelap, hitam, murni
Seakan menyelinap ke langit tujuh
Sayatan pedang tak henti

Dunia pulang, senja datang.
Terpikul lengan seiris, tumbang
Tak segan senyum, berbuah senang
Untuk dirajut, tak dengan benang.

Lirih, samar, gembira
Pesta pora, langit ternganga.
Debur ombak, kian reda.
Angin hidup serentak, binsa.

Dimana, kemana, surga
Menuju rintih, kian menerpa
Tak ada indah, tak mau belantara
Lurus, tak sampai ujungnya.


mz mushthofa

0 komentar:

Posting Komentar

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Template by:

Free Blog Templates